Tinjauan Naratif Atas Kesesuaian Teoritis dan Praktis Pendekatan BPM dan BPI Dalam Studi Ilmiah
Abstrak
Pengelolaan dan perbaikan proses bisnis merupakan aspek penting dalam upaya meningkatkan efisiensi dan
efektivitas organisasi di berbagai sektor. Dalam hal ini, terdapat dua pendekatan yang kerap dimanfaatkan yaitu
business process management, yang dikenal dengan singkatan BPM, dan business process improvement, yang
dikenal dengan singkatan BPI. BPM dikenal sebagai pendekatan strategis dan menyeluruh karena meliputi
seluruh siklus hidup proses bisnis, melibatkan integrasi lintas fungsi, serta penyesuaian dengan strategi
organisasi. Sebaliknya, BPI lebih bersifat taktis dan berorientasi pada hasil jangka pendek melalui peningkatan
proses spesifik yang dinilai kurang optimal. Meskipun keduanya bertujuan untuk meningkatkan kinerja proses,
praktik di lapangan menunjukkan bahwa masih sering terjadi ketidaktepatan dalam pemilihan pendekatan
tersebut. Dalam praktik penelitian akademik, permasalahan serupa juga terjadi, di mana banyak studi tidak
secara eksplisit merujuk pada teori utama maupun tokoh penting dalam pengembangan BPM dan BPI. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana kesesuaian antara pendekatan yang digunakan dalam
artikel ilmiah berdasarkan konsep, prinsip, dan siklus hidup BPM atau BPI yang seharusnya diterapkan.
Penelitian ini menggunakan metode narrative review dengan menganalisis sejumlah artikel ilmiah dari berbagai
studi kasus di sektor publik maupun swasta. Kajian dilakukan terhadap tiga elemen utama: analisis kesesuain
konseptual, kesesuaian antara implementasi dan teori, serta ketepatan dalam memilih pendekatan BPM atau
BPI sesuai konteks. Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya sekitar 25% artikel yang memiliki pemahaman
teori yang jelas dan lengkap. Sementara itu, hanya 43,75% yang menunjukkan hubungan kuat antara teori dan
praktik. Di sisi lain, sekitar 31,25% artikel menerapkan pendekatan yang tidak tepat, seperti menggunakan BPI
untuk kasus yang seharusnya membutuhkan pendekatan BPM. Ketidaktepatan ini berimplikasi pada pemilihan
metode yang tidak relevan terhadap ruang lingkup, skala perubahan, dan tujuan organisasi. Temuan ini
menegaskan pentingnya ketiga elemen tersebut sebagai penghubung antara pemahaman teori dan implementasi.
Hubungan antara konsep, prinsip, dan siklus hidup menjadi bagian integral yang tidak terpisahkan dalam
penerapan BPM maupun BPI. Ketidaktepatan dalam salah satu aspek dapat menyebabkan ketidakefektifan
dalam seluruh proses perbaikan bisnis yang dijalankan. Oleh karena itu, hasil studi ini membuka peluang untuk
mengembangkan model yang dapat menjadi rujukan sistematis dalam mengevaluasi kelayakan pendekatan
BPM ataupun BPI berdasarkan kompleksitas masalah dan konteks organisasi. Selain itu, studi ini juga
memberikan dasar bagi penyusunan kerangka edukatif yang bertujuan meningkatkan pemahaman konseptual
dalam membedakan antara BPM dan BPI secara aplikatif. Dengan pendekatan yang lebih terarah, proses bisnis
dapat ditingkatkan secara optimal dan selaras dengan tujuan strategis organisasi.
Kata Kunci: BPM, BPI, naratif review, kesesuaian konseptual, kesesuaian implementasi dan teori